Kompetisi balap MotoGP 2022 sudah selesai sudah, dan di akhiri di seri Pamungkas Valencia, dan Ducati membawa triple crowned alias mengambil 3 juara di tahun ini, yaitu Juara Dunia, Juara Konstruktor dan Juara Tim

di 2 tahun terakhir Ducati tampil sangat luar biasa memang, ditambah di tahun 2022 ini Francesco Bagnaia (Pecco) lebih menunjunkan kematangan nya dalam mengatur mental dan emosi. Diperlukan 15 tahun oleh Ducati untuk bisa mengembalikan juara dunia di motoGP dimana terakhir diperoleh Casey Stoner dengan GP07
DESMOSEDICI GP 07

Seperti yang saya tulis di awal, di perlukan 15 tahun bagi Ducati untuk merubah motor mereka yang susah berbelok menjadi motor yang menjadi “bersahabat” bagi semua pembalap termasuk pembalap yang baru naik kelas ke MotoGP atau Rookie. Nahh disini saya coba membahas sedikit kira-kira faktor apa saja si yang menjadi “Evolusi Ducati di MotoGP” menjadi motor paling menakutkan dan paling jinak dipakai semua pembalap.

MESIN

Hal yang pertama saat kita mengenai Ducati Desmosedici adalah kemampuan mesin nya yang sangat kencang, bahkan selalu lebih unggul dibanding pabrikan lain, terutama saat kita melihat motor fight di track lurus. Dari awal Ducati masuk MotoGP, Ducati selalu menggunakan teknologi Katup “Desmodromic”. Katup Desmo ini adalah teknologi buka tutup katup tanpa menggunakan Per klep / Pneumatic, sehingga tidak adanya floating di per klep, yang bisa membuat Ducati bisa berkitir di RPM yang lebih tinggi dibanding kompetitor nya.

ELEKTRONIK

Era elektronik di MotoGP sebenernya sudah di mulai sejak awal era 4 tak di 2005, namun seiring berkembang nya waktu elektronik intervensi semakin besar dengan tujuan keselamatan pembalap dan juga pengendalian lebih mudah seperti, Traction control, anti wheelie system, dll. Menurut saya Era perkembangan Elektronik Ducati itu dimulai sejak moment penerapan 1 perangkat elektronik di 2016. Di tahun 2016 semua pabrikan kontestan MotoGP 2016 harus memakai elektronik yang dibuat oleh Magneti Marelli dengan tujuan membalap lebih murah karena pabrikan tidak perlu mengembangkan elektronik sendiri. Namun bila kita flashback di tahun 2016, Luigi Daligna sebagai pengembang dari Desmosedici sudah sangat familiar sekali dengan Magneti Marelli sehingga membuat motor Ducati lebih “advance” dibanding pabrikan lain dimana pabrikan Jepang seperti Honda, Yamaha dan Suzuki masih meraba-raba untuk setup elektronik dengan ECU ini.

Baca Juga  PRELOAD ADJUSTER, ALAT UNTUK MENYETEL KEKERASAN SHOCK DEPAN MOTOR

RANGKA

Bila kita mengenal Ducati , saat mereka turun awal di MotoGP mereka mengunakan rangka Tubular frame, atau rangka Pipa besi, namun saat era Valentino Rossi, Rossi selalu mengeluhkan tidak adanya feeling terhadap rangka dari motor Desmosedici.

IMAGE DI AMBIL DARI BLOG RIDER TUA

Tentu saja bukan perkara mudah saat perpindahan model rangka Tubular ke model Twin spar untuk Ducati, namun rangka model Twinspar lebih dikenal pembalap karena feeling pembalap bisa lebih menyatu dengan motor dibandingkan Tubular frame. Dan kalau kita pikir diperlukan juga 10 tahun dari perubahan rangka ini untuk Ducati memperoleh Juara Dunia dimana era juara dunia sebelum nya mereka peroleh oleh Casey Stoner dengan GP 07 yang memakai rangka Tubular

GP 07 MILIK CASEY STONNER

WINGLET

Era Winglet dimulai di tahun 2015 dimana Ducati yang pertama memperkenalkan nya di kejuaraan MotoGP ini. Winglet pada dasarnya berfungsi sebagai aerodinamika motor. Motor Ducati dikenal dengan power mesin nya, yang sangat besar, selain kontrol dari elektronik, diperlukan sebuah aerodinamis yang mencegah motor melakukan “Wheelie” saat berakselerasi. Winglet awal-awal digunakan berfungsi untuk mencegah motor wheelie saat berakselerasi, sehingga pembalap menjadi lebih mudah kontrol motor nya dalam berakselerasi dan bisa memperoleh laptime yang lebih baik, dan membuat stamina pembalap juga tidak cepat terkuras karena perlu seimbangkan motor agar ban depan tidak terangkat

Baca Juga  Yamaha R7 2021, siapa si pasar yang mau di bidik?
GP 15 DENGAN WINGLET PERTAMA

TANGKI KHUSUS / BODY KHUSUS UNTUK TIAP PEMBALAP

Saat Jorge Lorenzo masuk ke Ducati, dia meminta untuk dibuatkan tangki khusus yang sesuai dengan gaya berkendara nya, namun ini diabaikan oleh para engineer Ducati. Karena kedekatan Lorenzo dengan Luigi Dalligna, maka Dalligna membuatkan tangki khusus yang diminta oleh Lorenzo, alhasil Lorenzo lebih berani dan menunjukan prestasi nya dengan Ducati.

TANGKI BENSIN KHUSUS JORGE LORENZO

SALAD BOX / MASS DAMPER

Salah satu parts yang digunakan Ducati untuk “menstabilkan” motor nya adalah steering damper yang tersembunyi di belakang motor, atau yang sering-sering disebut sebagai “salad box”. Dari artikel Mas Taufik TMCBLOG yang bisa dibaca disini, Mass damper disini berfungsi sebagai penghilang getaran atau disebut “Chatter” pada motor, sehingga menghilangkan gangguan saat rider membawa motor di dalam tikungan, mengerem maupun berakselerasi.

MASS DAMPER DALAM MOTOR DUCATI

HOLE SHOT & RIDE HEIGHT ADJUSTER

Nahh terakhir adalah peranti Holeshot &Ride Height Adjuster, dimana permainan suspensi baik depan dan belakang bisa dimainkan oleh pembalap. Sistem Holeshot ini awal nya di aplikasi di Suspensi depan agar saat start, suspensi motor depan menjadi “Ambles” Sehingga membuat start motor lebih mudah tanpa terangkat ban depan atau “Wheelie” namun di tahun 2023 perangkat Holeshot ini akan dilarang oleh DORNA

Baca Juga  Membuat Hatchback Jepang senyaman Hatchback Eropa (Bag 1)

Dan perangkat Ride height Adjuster dimana, suspensi belakang dibuat lebih ambles. Peranti ini berfungsi untuk menghindari spin pada ban belakang, karena dengan rendah nya suspensi maka gravitasi pun akan lebih kuat, sehingga ban belakang lebih memiliki traksi, diperlukan saat motor keluar tikungan dan berakselerasi.

Kurang lebih itu yang bisa saya rangkum mengenai parts-parts dan development dari Ducati yang membuat mereka bisa memperolah juara dunia di tahun 2022 ini. Mungkin itu saja tulisan yang cukup padat di pagi ini, semoga bisa menambah pengetahuan dan wawasan kita tentang motor dan balap MotoGP, terima kasih buat yang sudah meluangkan waktu untuk membaca.

Cakra Khrisna
5 1 vote
Article Rating
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x